TALENTANEWS.COM - JAKARTA
KRL Commuter
Line 1131 jurusan Serpong - Tanah Abang terlibat kecelakaan maut dengan truk tangki
pengangkut bahan bakar minyak di perlintasan Kereta Api Bintaro - Ulujami (antara
stasiun Pondok Ranji dan Kebayoran Lama), Senin (09/12).
Menurut pengakuan seorang warga Bintaro,
Masliah (55), menuturkan bahwa perlintasan KA itu memang rawan terjadi
kecelakan. Kata dia, letaknya hanya sekitar 200 meter dari lokasi Tragedi Bintaro
1987. Ketika itu, terjadi tabrakan antara KA dengan KA yang menelan korban jiwa
sekitar 156 orang dan 300 orang terluka. "Disini memang angker terakhir
tiga bulan lalu ada pengendara motor yang tertabrak KA. Terseret sampai depan rumah saya," kata
Masliah saat ditemui di TKP.
Masliah menuturkan, warga
sekitar perlintasan KA itu menyebut tempat kejadian sebagai jalur angker.
Karena menurut Masliah, selain jalur KA yang membelok di jalan itu juga kerap
terjadi kemacetan. "Jadi kalau dari arah Serpong itu belok, datangnya KA tidak
ketahuan. Terus kan disini suka macet. Jadi kadang-kadang lagi macet mobil
sudah di tengah," kata Masliah.
Sementara itu, Raihan
(45) yang merupakan warga sekitar juga menuturkan hal yang sama. Bahwa tempat
kejadian rawan kecelakaan. Bahkan kata dia, pada tahun 2002 nyawanya hampir
melayang gara-gara jalan lagi macet tiba-tiba datang KA. "Di sini memang
angker, waktu itu saya pake mobil. Lagi macet kemudian pintu KA ketutup.
Tiba-tiba datang kereta. Saya sudah pasrah waktu itu," terangnya.
Namun begitu mobil paling
depan jalan, dia langsung tancap gas dan akhirnya selamat dari kecelakaan maut
di tempat itu. "Hanya sepersekian detik, mobil depan maju langsung saya
gas mobil. Pokoknya itu kereta api seperti ular anaconda yang besar,"
terangnya.
Disampaikan Raihan, selain
kecelakaan tabrakan, di tempat itu juga sering tiba-tiba ada orang yang jatuh
dari kereta dan langsung meninggal di tempat. "Pokoknya disini angker
sekali. Sudah banyak yang meninggal," kata dia.
Raihan menyarankan,
seharusnya di daerah itu dipisahkan antara jalan untuk kendaraan dan jalur KA.
Karena menurutnya sudah bukan hal aneh lagi kalau ada kecelakaan yang merenggut
nyawa di daerah itu. "Ini harusnnya Pemerintah buat jalan terpisah. Supaya
disini tidak banyak kecelakaan. Soalnya kereta sering lewat. Jalan juga sering
macet," tambahnya.
Pantauan Talentanews, hingga berita ini dimuat, saat ini evakuasi korban
masih dilakukan. Mobil ambulans hilir mudik membawa puluhan korban ke rumah
sakit. Masinis KA bernama Sudarman Prasetyo (25) yang menjadi korban tewas
kecelakaan itu masih belum bisa dievakuasi. Tubuhnya masih berada di dalam
ruangan masinis.