Thursday, November 27, 2014

Pangdam Jaya Beri Kuliah Umum Di Univesitas Tarumanagara

TalentaNews.com, Jakarta -
  
   Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Agus Sutomo, SE memberikan materi Kuliah Umum bagi Mahasiswa Universitas Tarumanagara di Gedung M Lantai 8 Kampus Untar, Jalan S.Parman, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan - Jakarta Barat, Kamis (27/11).

    Kuliah Umum yang dibawakan Pangdam kali ini bertema: “Peran Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Indonesia ke Depan” dengan moderator Dosen Fakultas Hukum, Vera Wheni Soemarwi, SH, LLM kepada 350 mahasiswa Untar.

    Paparan Pangdam Jaya dalam Kuliah Umum, Beliau menyampaikan: “Mahasiswa harus mampu.menciptakan suasana kebersamaan dan rasa nasionalisme yang tinggi.  Yang tak kalah pentingnya, untuk ciptakan suasana keharmonisan selama melakukan tugas  kuliah, sehingga diharapkan saat sudah selesai kuliah, mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM)  yang bagus”.

    Nantinya Mahasiswa bisa berkarya dan menjadi sarjana yang mempunyai daya saing yang bagus, misalnya duduk dalam pemerintahan atau mungkin sebagai wiraswasta, agar bisa lebih mencintai negeri ini, lanjut Pangdam. Mahasiswa harus menghindari hal-hal yang negatif, supaya mempunyai integritas yang tinggi, selalu berprilaku yang positif, dan punya rasa kehormatan yang tinggi.  Begitu dipercaya oleh negara menjabat dalam pemerintahan, maka tidak melakukan korupsi, selalu produktif, karena memikirkan kemajuan bangsa ini.

    “Tiga puluh satu tahun lagi yaitu tahun 2045, sebagai 100 tahun atau Tahun Emas bangsa Indonesia, yang tentunya sebagai pada saat itu Indonesia harus sebagai negara yang diperhitungkan oleh dunia. Untuk mencapai hal itu, harus dipersiapkan SDM termasuk mahasiswanya dari sekarang,” terang Pangdam Jaya.
Indonesia Emas tambahnya, harus menjadi milik mahasiswa, karena pada saat Indonesia Emas, mahasiswa lah yang akan memimpin bangsa ini, untuk menjaga dan mempertahankan semua Sumber Daya Alam (SDA).  Terutama sumber daya energi, agar tidak dikuasai oleh pihak asing.

   Pangdam Jaya juga menjelaskan tentang ‘PROXY WAR’ yaitu  perang yang terjadi oleh salah satu pihak atau negara asing, yang menggunakan pihak ke tiga atau kelompok lain, untuk perang melalui berbagai aspek Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya (Ipoleksosbud) dan aspek lainnya. Pihak negara asing juga ingin menguasai energi, pangan dan air Indonesia, tetapi tidak perlu menggunakan kontak senjata atau perang, tapi menggunakan cara tersebut.

    Tujuan Proxy War ini, untuk melemahkan/merusak sendi-sendi kehidupan, dan indikasi-indikasi yang melemahkan sendi-sendi kehidupan, seperti antara lain buruh melakukan intimidasi dalam melakukan demonstrasi buruh, pelajar/mahasiswa berkelahi tawuran, maraknya peredaran narkoba dan gejolak sosial lainnya, lanjutnya. “Proxy war inilah yang diinginkan oleh negara asing, sehingga “gula” yang dimiliki Indonesia, bisa dikuasai oleh pihak asing,” jelas Pangdam Jaya. 

   Kegiatan ini juga dihadiri oleh Aster Kasdam Jaya Kolonel Inf Arudji Anwar, SH, Danrem 052/Wkr Kolonel Kav Muhammad Zamroni, Dandim 0503/JB Letkol Arh Riksawan Ardhianto, S.I.P, Waka Pendam Jaya Letkol Inf Isa Ansori, Wakil Walikota Jakarta Barat M.Yuliadi, para Perwira Staf dan para Danramil jajaran Kodim 0503/JB, Rektor Untar Prof. Ir. Roesdiman Soegiarso, M.Sc, Ph.D, serta para Dosen Untar.

    Setelah acara paparan Pangdam Jaya pada Kuliah Umum, dilaksanakan penyerahan cindera mata berupa plakat dari Rektor Untar Prof. Ir. Roesdiman Soegiarso, M.Sc, Ph.D, kepada Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, SE. dan sebaliknya.  (Agung Sovianto)

Sunday, November 16, 2014

Pawai Obor Perdamaian Memperingati Hari Toleransi Internasional 2014

TalentaNews.com, Jakarta -
    Peringatan Hari Toleransi Internasional ke-19 tepat tanggal 16 November ini, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) mengadakan Pawai Obor Perdamaian 2014 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu pagi (16/11).
    KH.Maman Imanulhaq sebagai Majelis Nasional ANBTI membuka Pawai Obor Perdamaian 2014, dengan jumlah 3.000 peserta yang diantaranya ada menggunakan pakaian adat serta pelepasan 19 burung merpati. Pawai dimulai Bunderan HI sepanjang area Car Free Day, hingga finish di Patung Kuda depan Indosat.
    Tema kegiatan itu "Damai dalam Kebhinnekaan" yang diselenggarakan oleh Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) dan Perkumpulan Bhinneka Tunggal Ika (PBTI), didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kementerian Sosial.
    Sekjen ANBTI Nia Sjarifudin mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk mengingatkan masyarakat agar menjaga keharmonisan di negeri yang lahir dari kebhinnekaan agama dan kepercayan, suku, etnis, serta golongan.
    "Hari Toleransi Internasional ini penting bagi Indonesia. Karena masyarakat kita ini beragam, oleh karena itu penting menjaga keharmonisan dalam payung Pancasila," kata Nia Sjarifudin.
    ANBTI menyinggung minimnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat Papua. Acara tersebut dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yambise asal Papua.
    "Ungkapan ini penting disampaikan karena sebagai harapan bersama untuk mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Karena selama ini Papua mengalami eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa," tambah Nia.
    "Menghadapi itu, kadang perlakuan kurang tepat terhadap masyarakat Papua juga menjadi bidang pemerintahan dan proses-proses politik," tegasnya.
    Terakhir, Nia menyampaikan harapan untuk tanah kelahirannya, Papua, agar tidak terus berkonflik. Menurutnya, jika terus berkonflik maka pembangunan di Papua akan tertinggal dibandingkan dengan daerah lain.
    Pesan perdamaian juga disampaikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, "konflik suku dan agama yang kerap timbul di daerah harus diredam."

    Khofifah berpesan agar Bhinneka Tunggal Ika jangan sampai luntur, karena perbedaanlah yang membuat Indonesia menjadi besar. (AGUNG SOVIANTO)